Awal Kemandirian Militer Indonesia

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang sangat besar dan mempunyai wilayah yang sangat luas. Dengan wilayah negara yang sedemikian luas ini, Indonesia sudah selayaknya mempunyai militer yang kuat dan tangguh untuk menjaga dan mempertahankan kedaulatan NKRI.

Militer yang kuat tidak hanya dilihat dari sisi kuantitas personil militer dengan peralatan yang dimilikinya. Militer yang kuat adalah militer yang mampunyai peralatan canggih dan didukung dengan kualitas manusia yang baik pula.

Alutsista yang dimiliki TNI saat ini sebagian besar merupakan produk luar negeri yang perawatannya juga bergantung dengan luar negeri. Dengan kondisi seperti ini, dapat dikatakan bahwa Indonesia belum sepenuhnya mandiri dalam bidang pertahanan dan keamanan. Sungguh sangat riskan apabila kondisi seperti ini menjadi berkepanjangan dan berlarut - larut. Kemandirian sebuah bangsa dalam bidang pertahanan dan keamanan, sudah saatnya menjadi prioritas dalam pengembangan sistem perhanan di negara kita.

Kemandirian tersebut dapat direalisasi dengan penguasaan dalam bidang teknologi pertahanan. Indonesia telah lama berusaha untuk menuju kemandirian dalam bidang pertahanan dengan melakukan riset dan pengembangan teknologi secara berkelanjutan sejak tahun 2003. Hasilnya cukup menggembirakan. Pada tahun 2008 lalu, Indonesia telah mulai memproduksi sendiri kendaraan tempurnya.

Adalah P2 Komando dan P3 Kendaraan Khusus, dua jenis kendaraan tempur yang tangguh dan merupakan produksi dalam negeri. Kendaraan ini memang diproduksi untuk keperluan militer. P2 komando adalah kendaraan antipeluru dan lapis baja yang berfungsi untuk pengintaian. Sedangkan saudaranya P3 merupakan adalah kendaraan taktis karena sifatnya digunakan bagi pasukan khusus untuk penyerbuan gerak cepat.

P2 mempunyai bentuk tertutup seperti panser dan antipeluru. Kendaraan ini memiliki ketebalan baja tujuh mm dan ketahanan peluru sampai 7,62 kaliber AK 47 dan digunakan untuk keperluan tempur dan pengintaian. Sedangkan P3 lebih mengandalkan fleksibilitas dan gerak cepat yang diperuntukkan sebagai kendaraan penyerbu.

Keberhasilan anak bangsa dalam memproduksi sendiri kendaraan militer yang canggih ini, diharapkan dapat menjadi sebuah tonggak sejarah baru dalam dunia teknologi militer dalam negeri. Produksi P2 dan P3 adalah sebuah awal bagi kemandirian Indonesia di bidang Pertahanan dan Keamanan.

Kita tunggu karya anak bangsa selanjutnya yang membuat kita bangga.

Posted in Title: |

0 komentar: